Senin, 07 Desember 2015

ANTARA "TAKE AND GIVE"

Take and give. Jika kita memberi, kita akan menerima. Sayangnya, tidak sedikit orang menerapkan slogan ini secara tidak tepat. Ketika seseorang memberikan bantuan, misalnya, ia berharap kelak ia menerima balasan yang setimpal. Ada juga orang yang mengadakan pesta dengan dana minim, lalu mengundang orang-orang yang dirasa berduit, berharap sumbangan yang masuk menutupi modal dan berlebih.

Memberi dengan mengharapkan balasan itu menunjukkan sikap hati yang tidak tulus. Untuk menguji apakah kita tulus saat memberi, ketika mengadakan acara undanglah tetangga, fakir miskin, yatim-piatu, dsb. Apakah kita sudah menerapkan prinsip seperti itu? Sungguh terbalik dengan prinsip kita, bukan?
Mana ada orang mau rugi? Ya, mereka orang yang tidak akan bisa membalas budi baik kita! Tapi di sinilah sesungguhnya letak kebahagiaan, karena kemurahan hati kita telah menghadirkan rasa bahagia di hati orang yang menerimanya. 

Allah telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita, manusia berdosa. Kebaikan-Nya tetap diberikan sekalipun kita tidak layak menerimanya. Sebab itu, sebagai orang yang telah menerima kemurahan hati-Nya, kiranya kita menjalani hidup bukan sekadar dengan prinsip take and give, tetapi lebih digerakkan oleh semangat kemurahan hati yang tidak pernah menuntut balas.
PRINSIP YANG BENAR DALAM MEMBERI ADALAH KETULUSAN HATI, BUKAN MENUNTUT BALAS BUDI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar