Jumat, 30 Oktober 2015

Apa itu Kreasionisme?




Salah satu artifak dari dunia keyakinan pada Tuhan adalah kreasionisme ilmiah, sebuah usaha untuk menyeimbangkan penafsiran fundamentalis dari injil judeo-kristen dengan penemuan sains modern. Berpuluh tahun setelah “pengadilan monyet” yang terkenal yang memperdebatkan pro dan kontra terhadap penemuan evolusioner, kita masih mengulang argument ini di sekolah. Kreasionisme memiliki premis dasar yang sangat sederhana, bahwa semua mahluk hidup diciptakan Tuhan serta merta, tanpa melalui proses evolusi. Kreasionisme mengajukan gagasan yang tidak masuk akal mengenai penciptaan mahluk hidup namun memenangkan hati masyarakat umum karena kesesuaiannya dengan agama. Dalam kata-kata paleontolog-biolog Harvard, Stephen Jay Gould, "Sains penciptaan adalah kebodohan yang bijaksana”. Kebodohan yang bijaksana adalah sebuah istilah kontradiksi. Karena mustahil bagi orang bodoh untuk menjadi bijaksana, begitu pula mustahil bagi kreasionisme untuk menjadi sains.
Gagasan kreasionisme (penciptaan) adalah sebuah gagasan yang menolak sains dalam menjelaskan asal usul mahluk hidup. Frase “Sains penciptaan” adalah kekonyolan, dan tidak mesti diajarkan dimanapun di sekolah. Bahkan sebagian umat Kristen, melihat kalau itu adalah penyimpangan dari injil dan mengalihkan non-kristen/islam yang menyadari kalau kreasionisme adalah kekonyolan. Walau demikian, kita tidak dapat memakai sains untuk membuktikan ketiadaan tuhan; itu mustahil. Dua ilmuan besar amerika diantara banyak ilmuan lainnya yang percaya adanya tuhan namun menolak kreasionisme adalah Francis Collins, ketua Human Genome Project, dan Kenneth Miller, penulis buku paket biologi Sekolah Menengah di AS. Banyak orang terkenal yang benar-benar ingin mengajarkan kreasionisme di sekolah, sebagian dengan istilah “desain cerdas”, namun yang mereka ganti hanyalah nama.
Pendidikan sekuler yang berkualitas adalah mendasar unuk sebuah masyarakat agar berfungsi dengan baik. Ia menjadi antidote efektif untuk ketidakpedulian, ketidak rasionalan, prasangka, dan banyak penyakit sosial lainnya. Survey oleh para peneliti Penn State University menunjukkan kalau satu dari delapan guru biologi di AS mengajarkan kreasionisme sebagai alternative dari teori evolusi. Dari 939 guru biologi yang disurvey oleh Penn State, 25% menunjukkan kalau mereka menghabiskan waktu di kelas membahas kreasionisme. Sekitar separuh dari mereka setuju kalau kreasionisme adalah “alternative ilmiah yang sah dari penjelasan Darwinian atas asal usul spesies” dan kalau “banyak ilmuan terkenal memandangnya sebagai alternative dari teori Darwin.” Ini berarti mendekati 12% dari guru sekolah menengah AS memegang pandangan yang salah ini. Sebagaimana yang Brandon Keim dari Wired Science tekankan, "…mengajarkan kreasionisme atau desain cerdas disamping evolusi, seolah penjelasan religius memiliki tempat dalam keabsahan ilmiah evolusi, tidak dapat diterima – ia mengajarkan cara berpikir yang mengambang dan tidak kritis".
Kreasionisme, agama dan keyakinan konyol lainnya …. Apa bahayanya dalam mempercayai banyak hal ini? Sebagian apologis mencoba taktik meyakinkan orang kalau adalah baik kalau percaya pada keabsurd-an karena ia tidak menyakiti siapa-siapa. Tapi kita telah melihat dalam sejarah, bagaimana keyakinan-keyakinan gila membuat orang-orang tersakiti. Sebagian orang Kristen bahkan tidak ingin bersentuhan dengan Darwinisme. Mereka mengatakan kalau hanya kreasionisme atau desain cerdas yang sesuai dengan ajaran Kristen, sementara yang lain diracuni dengan seleksi alam. Tidak seperti pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan alam semesta material –dimana keberadaan tuhan yang tidak ada adalah fakta yang membuat para pendebat hanya berharap untuk menemukan namun tidak mengendalikan – orang dapat paling tidak berusaha membuat masyarakat satu dimana kreasionisme sosial, deisme sosial dan ateisme sosial berdampingan. Namun masyarakat tampak menuju lebih jauh dalam spectrum dari kreasionisme sosial menuju deisme sosial dan akhirnya ateisme sosial.
Kreasionisme di bagi dua, bumi muda dan bumi tua. Kreasionisme bumi muda percaya kalau usia bumi kita ini masih sangat muda, sementara kreasionisme bumi tua percaya sama dengan penemuan ilmiah, hanya tanpa evolusi. Sungguh demikian, kreasionisme bumi muda juga mendapat tempat di sekolah-sekolah Kristen tertentu di AS. Sebagian orang berpendapat kalau pengajaran kreasionisme disekolah adalah semacam pelecehan terhadap anak.
Dalam islam, tokoh kreasionis yang terkenal adalah Harun Yahya.

Senin, 26 Oktober 2015

Mengapa Cooperative Learning perlu dilaksanakan dalam mata pelajaran matematika?



Pentingnya Cooperative Learning
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif (Nur, 2001: 3).
Peningkatan belajar tidak bergantung pada usia siswa, mata pelajaran, atau aktivitas belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti pemecahan masalah, berpikir kritis dan pembelajaran konseptual meningkat secara nyata pada waktu digunakan strategi-strategi kooperatif. Siswa sering beranggapan bahwa belajar telah selesai setelah mereka menguasai sejumlah fakta. Bagaimanapun juga mereka lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tingi selama dan setelah diskusi dalam kooperatif daripada apabila mereka bekerja secara competitive atau individual. 
Jadi, materi yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih lama. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa di dalam setting kelas, remaja belajar lebih banyak dari satu teman ke teman yang lain diantara siswa daripada guru. Konsekuensinya, pengembangan komunikasi yang efektif seharusnya tidak ditinggalkan demi kesempatan belajar itu. Metode pembelajaran kooperatif memanfaatkan kecenderungan siswa untuk berinteraksi. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang sangat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya.

Tiga tujuan pembelajaran kooperatif (Mulyasa, 2004) yaitu:
a)    Hasil Akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tertentu.

b)   Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu
Efek penting yang kedua dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang luas terhadap orang berbeda ras, budaya, kelas sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan.

c)    Pengembangan Keterampilan Sosial
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.

Pembelajaran matematika dengan cooperative learning dapat meningkatkan daya nalar dan daya pikir anak serta dapat mengurangi kegiatan menghafal. Anak dapat merasakan bahwa berpikir lebih baik dari pada menghafal sehingga mereka akan lebih termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar matematika. Coopertive learning yang meningkatkan hubungan kerjasama antar teman memacu anak untuk semakin maju dan bekerja keras dan hasil dari cooperative learning akan membantu masyarakat untuk mendapatkan seorang yang bekerja keras dan dapat bekerja sama.

Rabu, 21 Oktober 2015

Terapkan Filosofi Catur dalam Kehidupan

“jangan pernah meremehkan orang meski orang tersebut kelihatan tidak berarti”……… filosofi ini dapat kita ambil dari sebuah pion, kelihatan biasa dan tak berarti, sering dipandang sebelah mata, dan sering diremehkan perannya dalam permainan. Namun jika mampu melewati segala rintangan dan sampai di titik terujung (titik awal di bidang permainan lawan) akan mampu berubah menjadi bidak yang jauh lebih kuat seperti benteng bahkan ratu sekalipun .

Sama halnya dengan kehidupan kita, walaupun kita “kecil” tetapi jika berusaha dan kuat menghadapi cobaan yang ada hingga akhir, nanti kita bisa menjadi sesuatu yang “besar”
 

Dalam permainan catur posisi skak adalah posisi dimana kita terjepit untuk melangkah, diperlukan strategi dan keputusan yang jitu untuk tetap bisa melanjutkan permainan dan bahkan membalikan keadaan.

Dalam kehidupan hal ini dapat diartikan seperti keadaan membuat kita terjepit dan dihadapkan pada pilihan yang sulit sehingga kita harus mengambil keputusan yang benar-benar matang. Dibutuhkan kejelian untuk melewati masa-masa sulit ini dan menentukan langkah selanjutnya dalam hidup. Menentukan solusi jitu untuk keluar dari masa sulit dalam hidup ini ibarat permainan catur dalam posisi skak.
 

Dalam permainan catur terkadang kita harus mengorbankan bidak yang kita miliki. Tentu saja berkorban untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar jangan sampai mengorbankan sesuatu, namun mendapatkan hasil yang lebih kecil dari apa yang kita korbankan. Tentu saja dengan perhitungan yang matang, tidak asal berkorban.

Sama halnya dalam kehidupan, kita terkadang harus mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan hal yang lebih besar. Jangan sampai mengorbankan sesuatu namun mendapatkan hal yang lebih kecil dari yang kita korbankan. Hal ynag kita terima dari pengorbanan itu harus sebanding atau bahkan melebihi apa yang kita korbankan.
 

Dalam permainan catur, tujuan kita adalah memenangkan permainan dengan mengalahkan raja. Namun untuk mengalahkan raja dibutuhkan langkah yang panjang, dan setiap langkah harus dipikirkan dengan matang.

Dalam kehidupan pun kita pasti memiliki tujuan hidup dan untuk mencapainya dibutuhkan strategi dan langkah yang panjang dan dengan penuh pertimbangan, tidak boleh hanya berfikir untuk hari ini saja. Harus berfikir untuk masa depan yang mungkin masih jauh, karena apa yang kita lakukan pada hari ini akan sangat menentukan hasil yang kita dapatkan nantinya.
 

Dalam catur ada posisi yang namanya skakmat. Saat menghadapi skakmat kita akhirnya kalah, namun kita tidak boleh menyerah dan berusaha memenangkan pertandingan berikutnya.

Dalam dunia nyata juga ada yang namanya skakmat, seperti usaha gulung tikar dan sebagainya. Jika bangkrut maka kita harus belajar dari pengalaman masa lalu, tanpa putus asa hingga bisa bangkit kembali.
 

Catur adalah satu kesatuan dimana antara posisi yang satu dan lainnya memiliki ikatan yang kuat. Sehingga di dalam hidup sehari hari kita butuh orang lain dalam melangsungkan hidup kita. Tanpa orang lain kita tidak dapat hidup sendirian.
 

Dalam permainan catur, tercermin kepribadian sang pemain. Bagaimana langkah yang kita ambil selama permainan menentukan kepribadian kita. Apakah cenderung menyerang namun beresiko mudah dikalhkan, atau bertahan menunggu situasi yang tepat, atau dinamis dengan menyerang dan bertahan jika diperlukan.

Jika permainan melulu bertahan dan pasif, mengindikasikan karakter pemain adalah orang yang tenang, cenderung mengikuti arus, nrimo, apa saja yang ada itulah yang diterima. Ada tipe pemain yang menyerang. Ini menunjukkan seorang berkepribadian yang dinamis, kreatif dan penuh perjuangan. Cuma ada perbedaan kecil pada tipe pemain seperti ini, ada yang sembrono, cepat bertindak tapi kurang perhitungan, sehingga resiko sangat besar untuk gagal. Sedangkan bagian yang lain, walaupun dinamis dan kreatif, tetapi tetap waspada dan menghitung langkah dengan seksama, ini yang lebih baik. Berani berkreasi dan aktif dalam membuat terobosan, tetapi juga berhati-hati dalam menguji inisiatif tersebu

Selasa, 20 Oktober 2015

Filosofi CINTA

Atas Nama Cinta
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun.
Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.

Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.

Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang disela-sela sayapnya melukaimu.

Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba.
Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.