Pentingnya Cooperative Learning
Hasil-hasil
penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif lebih banyak
meningkatkan belajar dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar
individual atau kompetitif (Nur, 2001: 3).
Peningkatan
belajar tidak bergantung pada usia siswa, mata pelajaran, atau aktivitas
belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti pemecahan masalah, berpikir
kritis dan pembelajaran konseptual meningkat secara nyata pada waktu digunakan
strategi-strategi kooperatif. Siswa sering beranggapan bahwa belajar telah
selesai setelah mereka menguasai sejumlah fakta. Bagaimanapun juga mereka lebih
memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang lebih tingi selama dan
setelah diskusi dalam kooperatif daripada apabila mereka bekerja secara
competitive atau individual.
Jadi, materi yang dipelajari siswa melekat untuk
periode waktu yang lebih lama. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa di dalam
setting kelas, remaja belajar lebih banyak dari satu teman ke teman yang lain
diantara siswa daripada guru. Konsekuensinya, pengembangan komunikasi yang
efektif seharusnya tidak ditinggalkan demi kesempatan belajar itu. Metode
pembelajaran kooperatif memanfaatkan kecenderungan siswa untuk berinteraksi.
Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang sangat positif terhadap siswa yang
rendah hasil belajarnya.
Tiga tujuan
pembelajaran kooperatif (Mulyasa, 2004) yaitu:
a)
Hasil Akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran kooperatif dapat memberi
keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja
bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi
tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman
sebaya, yang mempunyai orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial
ini, siswa kelompok atas akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberi
pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang hubungan
ide-ide yang terdapat di dalam materi tertentu.
b) Penerimaan Terhadap
Perbedaan Individu
Efek penting yang kedua dari model pembelajaran
kooperatif adalah penerimaan yang luas terhadap orang berbeda ras, budaya,
kelas sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan.
c) Pengembangan
Keterampilan Sosial
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah
mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi.
Pembelajaran
matematika dengan cooperative learning
dapat meningkatkan daya nalar dan daya pikir anak serta dapat mengurangi
kegiatan menghafal. Anak dapat merasakan bahwa berpikir lebih baik dari pada
menghafal sehingga mereka akan lebih termotivasi dalam kegiatan belajar
mengajar matematika. Coopertive learning
yang meningkatkan hubungan kerjasama antar teman memacu anak untuk semakin maju
dan bekerja keras dan hasil dari cooperative
learning akan membantu masyarakat untuk mendapatkan seorang yang bekerja
keras dan dapat bekerja sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar