METODE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
1.
Metode Ceramah




Kesimpulan : metode ceramah dalam pembelajaran
matematika adalah suatu cara penyampaian bahan/ materi matematika
kepada peserta didik melalui komunikasi lisan oleh pendidik di dalam kelas.
b.
Keunggulan metode ceramah








c.
Kelemahan metode ceramah
ü
Pelajaran berjalan membosankan,
siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan menemukan sendiri konsep
yang diajarkan. Siswa hanya aktif membuat catatan saja.
ü
Kepadatan konsep-konsep yang diberikan
dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
ü
Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil
ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
ü
Pengetahuan yang diperoleh dari hasil
ceramah akan cepat terlupakan.
ü
Melalui ceramah sangat sulit ditentukan
apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
ü
Ceramah menyebabkan belajar siswa
menjadi belajar menghafal (rote learning).
d. Metode ceramah perlu dipakai jika :
Ø Bertujuan
untuk memberikan informasi kepada orang banyak.
Ø Materi
yang disajikan belum ada di sumber-sumber lain.
Ø Materi
sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok yang akan menerimanya.
Ø Materinya
menarik atau dibuat menarik.
Ø Tidak
ada metode metode lain yang mungkin digunakan dan materi yang disampaikan cukup
banyak.
Ø Bahan
yang akan disampaikan merupakan instruksi.
e. Metode ceramah tidak dipakai apabila :




f. Gambaran metode ceramah dalam pembelajaran matematika
Guru
memberikan defenisi dan pembuktian rumus. Pembuktian rumus dilakukan sendiri
oleh guru. Diberitahukannya apa yang harus dilerjakan dan bagaimana
menyimpulkannya. Contoh-comtoh soal yang diberikan dan dikerjakan sengiri oleh
guru dan diikuti lansung oleh siswa.
2. Metode Ekspositori
a. Defenisi metode ekspositori
Ø Menurut Dimyati dan Mudjiono metode
ekspositori adalah memindahkan pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan
nilai-nilai kepada siswa.
Ø Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang
digunakan dengan memberikan terlebih dahulu defenisi, prinsip dan konsep materi
pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah.
David P.Ausubel menyebutkan bahwa metode ekspositori merupakan
cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar
bermakna. Auseubel membedakan belajar menjadi :
a) Belajar
dengan menerima (reception learning)
b) Belajar
melalui penemuan (discovery learning)
Belajar juga dibedakan menjadi :
a) Belajar
dengan menghafal (rote learning)
b) Belajar
dengan pengertian (meaningful learning)
b.
Kelebihan metode ekspositori
Dalam
metode ini peran serta guru sudah berkurang karena informasi diberikan guru
saat penyampaian lisan sedangkan pengolahan informasi lanjutan dikembangkan
siswa.
Siswa
bisa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan-pengetahuan yang di transfer
oleh guru.
c.
Kelemahan
metode ekspositori
Meskipun peran guru sudah berkurang, namun siswa kurang
aktif dalam mencari pengertian-pengertian, rumus-rumus, dan
teorema-teorema karena mengharapkan dari guru.
3. Metode Demonstrasi
a. Defenisi metode demonstrasi
ü
Metode
demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja
diminta atau murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas
suatu proses, misalnya proses pemakaian jangka,dll.
ü
Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian.
ü
Metode
demonstrasi adalah metode penyajian pembelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu
baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan-tiruan yang sering disertai dengan
penjelasan lisan.
b.
Keunggulan metode demonstrasi






c.
Kelemahan metode demonstrsi
1) Metode
ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang oleh hal
itu pelaksanaanya tidak akan efektif.
2)
Fasilitas
seperti peralatan,tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
3) Demonstrasi
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang sehingga memerlukan waktu yang
banyak.
4) Metode
ini sulit dilakukan apabila anak belum matang untuk melakukan eksperimen.
4.
Metode Driil dan Latihan
a. Defenisi metode driil dan latihan
Dalam banyak
hal kata driil dan latihan merupakan sinonim. Namun, disini kedua kata itu akan
dibedakan artinya. Metode drill mengutamakan kemampuan untuk menghafal
fakta-fakta matematika sedangkan metode latihan yaitu dapat menyelesaikan
persoalan dengan cepat dengan menggunakan alat bantu.
Latihan diperlukan agar siswa terampil
menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah
dipahami.
b.
Kelebihan metode driil dan latihan
ü Dapat
untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti berhitung.
ü Dapat memperoleh kecakapan mental seperti dalam operasi
hitung.
ü Dapat
membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan serta kecepatan dalam pekerjaan
c.
Kelemahan metode driil dan latihan
Ø Menghambat
bakatdan inisiatif anak didik karena siswa lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan di arahkan kepada jauh dari pengertian.
Ø Menimbulkan penyesuain secara statis kepada lingkungan.
Ø Dapat menimbulkan verbalisme.
5.
Metode Tanya Jawab
a.
Defenisi
metode tanya jawab
Metode tanya
jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab , terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru.
Kesimpulan metode
tanya jawab dalam pembelajaran matematika adalah cara pembelajaran
matematika dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,terutama dari guru kepada
siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
b.
Keunggulan metode tanya jawab
ü Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang
ribut, yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya.
ü Meransang
siswa untuk melatih dan mengembangkan pola pikir, termasuk daya ingatan.
ü Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
ü Metode
ini dapat mengetahui kemampuan berfikir siswa dan kesistematisannya dalam
mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
ü Metode
ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang
sedang atau telah dipelajri. Dengan demikian dapat pula dijadikan sebagai bahan
instropeksi bagi guru dalam hal cara belajar yang telah dilakukannya.
c.
Kelemahan metode tanya jawab
Ø Siswa
merasa takut apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan
menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab.
Ø Tidak
mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami
siswa.
Ø Waktu
sering banyak terbuang terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai dua atau tiga orang.
Ø Guru
masih tetap mendominasi proses belajar-mengajar. Biasanya guru kurang terbuka,
dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya.
d.
Untuk menghindari kelemahan metode
tanya jawab guru hendaknya berlaku sebagai berikut :
· Menghargai
jawaban , pertanyaan, keluhan atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya.
· Menerima
jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
· Meransang
siswa untuk aktif berpatisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan
pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berfikirnya di
depan kelas atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
· Mengajukan
petanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan.
· Bertindak
atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja.
6.
Metode Penemuan (Discovery)
a.
Defenisi metode penemuan
Ditinjau dari arti katanya ‘discover’berarti
menemukan.dan ‘discovery’ adalah penemuan. Robert b. menyatakan
bahwa discovery adalah proses mental dimana anak/individu mengasimilasi konsep
dan prinsip. Jadi seseorang dikatakan melakukan penemuan bila terlihat
menggunakan proses mentalnya, dalam usaha menemukan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan misalnya mengamati, menggolongkan,
mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan.
Dr. Moh. Amin, M.A
mengutarakan bahwa “Pengajaran discovery harus meliputi pengalaman-pengalaman
belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-proses discovery”.
Jadi metode penemuan dalam
pembelajaran matematika adalah metode pembelajaran matematika dimana siswa
dituntut untuk menemukan hal-hal yang baru seperti konsep, teorema, rumus, pola
dan aturan matematika.
b.
Keunggulan metode penemuan
ü Siswa
aktif dlam kegiatan belajar, sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk
menemukan hasil akhir.
ü Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami
sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama
di ingat.
ü Menemukan sendiri memberikan rasa puas. Kepuasan
batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi hingga niat belajarnya
meningkat.
ü Siswa
yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer
pengetahuannya ke berbagai konteks.
ü Metode ini melati siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.
c. Kelemahan metode penemuan
§
Metode
ini banyak menyita waktu. Juga tidak menjamin siswa tetap bersemangat mencari
penemuan-penemuan.
§
Tidak
tiap guru mempunyai selera atau kemampuan mengajar dengan cara penemuan.
Kecuali tugas guru sekarang cukup berat.
§ Tidak
semua anak mampu melakukan penemuan
7. Metode Inkuiri
a. Defenisi metode inkuiri
Ditinjau dari arti katanya ‘inquire’ berarti
menanyakan , meminta keterangan atau menyelidiki dan ‘inquiry’adalah
penyelidikan. Metode inkuiri adalah metode mengajar yang paling mirip dengan
metode penemuan.
Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut:
i)
mengajar dengan penemuan biasanya
dilakukan dengan ekspository dalam kelompok-kelompok kecil (di laboratorium,
bengkel, atau kelas). Sebenarnya
mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan dengan ekspositori, kelompok,
dan secara sendiri-sendiri.
ii) Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan
siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh
guru. Sedangkan dalam metode inkuiri hal baru itu juga belum diketahui oleh
guru.Dalam metode inkuiri selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi
sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus
mengumpulkan informasi tanbahan, membuat hipotesis, dan mengujinya.
Pada metode inkuiri proses-prosenya lebih luas daripada
discovery. Inkuiri mengandung proses-prose mental yang tingkatannya lebih
tinggi daripada discovery seperti merumuskan problema, membuat hipotesis,
mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data serta menarik kesimpulan. Salah satu tujuan mengajar dengan inkuiri adalah
agar siswa tahu dan mampu mentransfer pengetahuan kedalam situasi lain.
Metode ini terdiri dari 4 tahap yaitu:
1)
Guru
meransang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan dan teka-teki.
2)
Sebagai
jawaban atas yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan
mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan
pertanyaan, pernyataan, dan masalah.
3)
Siswa
menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru dilaksanakan.
4)
Siswa
menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode
umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
b. Kelebihan metode
ü Perkembanga cara berpikir ilmiah siswa dapat dikembangkan
seluas-luasnya.
ü Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif
sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
ü Siswa tidak hanya belajar tentang konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, tetapi juga belajar tentang pengarahan diri sendiri, tanggung
jawab dan komunikasi sosial.
ü Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai
sumber untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
ü Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang
dipelajari sehingga retensinya menjadi lebih menarik.
c. Kelemahan metode inkuiri
o
Belajar mengajar dengan inkuiri
memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.
o
Inkuiri kurang cook pada anak yang
usianya terlalu muda
o
Pelksanaan memerlukan penyedfiaan
berbagai sumber belajar dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu mudah disediakan.
o
Pemecahan masalah mungkin saja dapat
bersifat mekanistis , formalitas dan membosankan. Apabila hal ini terjadi ,maka
pemecahan masalah seperti ini tidak menjamin penyelidikan yang penuh arti.
8.
Metode Permainan
a.
Defenisi
metode permainan
Metode permainan dalam
pembelajaran matematika adalah metode
belajar dengan melakukan kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang
tercapainya tujuan instruksional matematika yang menyangkut aspek kognitif,
psikomotorik, atau efektif.
Permainan yang mengandung nilai matematika dapat
meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan pemantapannya;
meningkatkan kemampuan menemukan, memecahkan masalah, dan lain-lain.
Metode permainan sama dengan metode-metode lain yang
memerlukan perumusan tujuan instruksional yang jelas, penilaian topik atau
subtopik, perincian kegiatan belajar mengajar, dan lain-lain. Selanjutnya
hindari permainan yang bersifat teka-teki atau yang tidak ada nilai
matematikanya.
b. Kelebihan metode permainan
ü Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta
melatih keberanian.
ü Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana
kelas menjadi hidup.
ü Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah
mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
ü Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
c. Kelemahan metode permainan
Ø Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.
Ø Memerlukan banyak waktu
Ø Penentuan kalah menangdan bayar-membayar dapat berakibat
negatif.Mungkin juga terjadi pertengkaran.
Ø Mengganggu
ketenangan belajar di kelas-kelas lain.
9.
Metode Pemberian Tugas
a.
Defenisi
metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah metode di mana siswa diberi
tugas di luar jam pelajaran. Dalam metode ini siwa tidak hanya mengerjakan
tugas di rumah, tetapi dapat diperpustakaan, di laboratorium, dll. Metode ini
bertujuan agar guru menetahui apakah materi yang ia ajarkan telah di pahami
siswa. Selain
itu untuk melatih anak-anak menjadi rajin.
b.
Kelebihan metode pemberian tugas
ü Baik
sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.
ü Memupuk
rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan.
ü Membiasakan
anak giat belajar
ü Memberikan
anak tugas yang bersifat praktis.
c.
Kelemahan metode pemberian tugas
Ø Seringkai
tugas dirumah itu dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu menahu
lagi pekerjaan tersebut.
Ø Sulit
untuk memberikan tugas karena perbedaan individual siswa dalam kemampuan dan
minat belajar.
Ø Seringkai
siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan teman
saja.
Ø Apabila
tugasitu selalu banyak atau terlalu berat, akan mengganggu keseimbangan mental
anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar