Tugas dan peranan orang
tua terhadap anaknya ialah mengasuh,
membesarkan dan mengarahkannya menuju kepada kedewasaan serta menanamkan nilai
moral dan sosial yang berlaku di masyarakat. Di samping itu orang tua juga harus mampu mengembangkan
potensi anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan kepribadian
dengan penuh tanggungjawab dan penuh kasih sayang. Secara sadar orang tua
mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai ia mampu
berdiri sendiri (dewasa), baik secara fisik, sosial, ekonomi, maupun moral
serta keagamaannya.
Orang tua berperan menentukan hari depan anaknya. Secara
fisik supaya anak-anaknya bertumbuh sehat dengan postur tubuh yang lebih baik,
maka anak-anak harus diberi makanan yang bergizi dan seimbang. Secara mental
supaya anak-anak tumbuh cerdas dan cemerlang, maka selain kelengkapan gizi
perlu juga diberi motivasi belajar disertai sarana dan prasarana belajar yang
memadai. Sedangkan secara sosial supaya anak-anak dapat mengembangkan jiwa
sosial dan budi pekerti yang baik mereka harus diberi peluang untuk bergaul
mengaktualisasi diri, memupuk kepercayaan diri seluas-luasnya.
Orang tua adalah bagian dari keluarga, yang merupakan
tempat pendidikan dasar utama untuk dewasa anak, juga merupakan tempat anak
didik pertama kali menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tua atau dari
anggota keluarganya.
Orang tua bertanggungjawab untuk membina anak-anaknya dan
mensejahterakan kehidupan mereka. Adapun kesejahteraan anak itu meliputi segi
fisik (jasmani) dan mental (rohani). Dan tanggungjawab dalam segi mental
(rohani) ini merupakan masalah penting karena kualitas pribadi anak merupakan
dari hasil pembinaan mental rohaninya. Salah satu bagian dari tanggungjawab
pembinaan mental rohaninya.Di dalam lingkungan keluarga (informal) yang
berperan menjadi pendidik adalah orang tua dan cara orang dalam membimbing anak
belajar di rumah berbeda satu sama lain, karena tingkat pendidikan orang tua
yang berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara membimbing anak dalam belajar
belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak semua orang tua mempunyai
tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak dalam belajar di rumah akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga anak di sekolah akan
mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan bimbingan yang diperoleh
anak dari orang tuanya.
Jika sejak kecil anak telah diberikan perhatian yang
cukup dari orang tuanya, biasanya anak akan memiliki motivasi yang kuat untuk
membahagiakan orang tua dengan memberikan prestasi yang baik. Meskipun orang
tua sibuk bekerja, tapi anak tetap memiliki motivasi karena anak percaya bahwa
sekalipun orang tua jarang berada di dekatnya, namun perhatian orang tua tidak
hilang.
Lingkungan rumah dan pendidikan orang tua yang diberikan
kepada anaknya dapat membentuk atau merusak masa depan anak. Jadi, motivasi dan
prestasi anak bergantung kepada seberapa besar peran orang tua dalam membantu,
mendukung, serta mengontrol anak dalam belajar matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar